Masalah Kependudukan



1.      Masalah kependudukan

“Kendalikan Jumlah Penduduk, Sentralisasi hingga Pendidikan Remaja”

http://news.liputan6.com/read/780909/kendalikan-jumlah-penduduk-sentralisasi-hingga-pendidikan-remaja

Penjelasan :

Pada dasarnya hal ini semua disebabkan karena sistem demografi di Indonesia yang dari awal tidak terkoordinir dengan baik, yaitu dari pertama kali Indonesia menjadi sebuah negara laju pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan. Di zaman pemerintahn orde lama hingga reformasi pencanangan program pemerintah untuk menjalankan program Keluarga berencana (KB ), sepertinya belum efektif apabila dilihat dari jumlah penduduk Indonesia sampai dengan saat ini.

Sebenarnya hal ini berkaitan dengan faktor logis dari masyarakat Indonesia, yaitu pemikiran yang menyatakan “banyak anak banyak rezeki”. Maka dari itu banyak keluarga yang terbentuk dari pemerintahan Soekarno sampai dengan saat ini masih memiliki pemikiran tersebut. Mereka lupa bahwa ada banyak anggota keluarga berarti akan ada banyak biaya yang dikeluarkan untuk menunjang kesejahteraan dari setiap orang di keluarga tersebut.

Tidak hanya itu, bebasnya pergaulan remaja saat ini saya pikir juga menjadi salah satu penyebab yang menjadikan laju pertumbuhan penduduk di indonesia berkembang pesat. Apabila dilihat dari kacamata asusila, banyak tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh kalangan muda atau para remaja. Hal tersebut seperti sex bebas yang berpotensi besar untuk menambah daftar perkawinan usia muda, yang nantinya apabila para pasangan muda ini belum siap untuk menjalani status ini maka pembinaan yang dilakukan seperti KB pun akan sia – sia.

Pemerintah sepertinya tidak memiliki usaha yang efektif dalam menekan lajur pertumbuhan penduduk yag terjadi di Indonesia, hal ini saya lihat dari program yang dijalankannya. Dari sekian lamanyanegar indonesia ini berdiri program yang dilakukan hanya ada 2, yaitu sensus penduduk, dan Keluarga Berencana (KB). Kurangnya penyuluhan langsung ke masyarakat adalah salah satu bukti bahwa pemerintah kurang sigap untuk “menjemput bola”. Sebaiknya mereka melakukan sosialisasi pada pendengar yang seharusnya mendapat pembelajaran sedari dini, yaitu para remaja yang seharusnya diberikan pengarahan tentang pentingya kesadaran diri untuk tidak menambah lajur Demografi. Tidak hanya perlu disosialisasikan di pusat saja seperti yang tertulis pada artikel, tetapi masyarakat pedesaan juga layak untuk mendapatkannya karena pada umumnya merekalah yang paling sering menyumbang dalam kasus pertumbuhan penduduk di Indonesia.

 

 

 

 

 

2.      Masyarakat

-          Interaksi sosial

1.      Transaksi Jual beli ( berdagang )

Dala hal ini ada interaksi yang terjadi antara si penjual dan pembeli, dimana keduanya saling berkomunikasi secara verbal atau pun non verbal untuk menawarkan dan membeli dagangan yang ditawarkan.

2.      Kerja Bakti

Adalah kegiatan yang dari dulu telah dikenal, yaitu kegiatan dimana setiap penduduk dalam lingkungan tertentu bersama – sama melakukan tindakan yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar mereka, demi tercapai tujuan bersama.

3.      Tolong menolong

Hal yang secara sadar atau tidak banyak dilakukan oleh orang lain apabila mereka menemui seseorang yang sedang mengalami kesusahan, rasa ingin membantu akan membuat interaksi diantara kedua belah pihak untuk meringankan musibah.

 

-          Status sosial

1.      AscribedStatus
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. Contoh : marga keturunan orang Batak seperti Sitepu, Panjaitan, dll

2.      AchievedStatus
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.

3.      AssignedStatus
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

 

 


No comments:

Post a Comment