“ MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL DAN BERBUDAYA “



  MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL DAN BERBUDAYA

Kalimat diatas memberikan sebuah pernyataan dimana semua umat manusia tidak akan bisa melakukan segala sesuatu tanpa bantuan dari manusia lain. Kita ambil contoh kecil yang kita lakukan sehari – hari, yaitu pada saat seseorang sedang makan.

Semua bagian dari makanan tersebut pasti membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mendapatkan atau membuatnya, seperti peralatan makan yang digunakan atau bahan – bahan dari makanan yang ada di atas piring kita. Semua hal tersebut pasti membutuhkan bantuan dari orang lain untuk pembuatan, maupun untuk men distribusikan nya.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Manusia dinilai berbudaya jika manusia tersebut memiliki akal dan pikiran yang selalu aktual dalam mengisi kehidupannya dengan tidak lelah mencari ilmu pengetahuan apapun untuk mengembangkan kepribadiannya.

Dengan berbekal akal dan pikiran yang terus-menerus diasah, diharapkan manusia tersebut mencapai tujuan-tujuan hidup mereka dengan baik. Sehingga dari hal tersebut, manusia dapat membagi apa yang telah meraka dapatkan dengan manusia-manusia lainnya yang membutuhkan.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang Berbudaya
Dalam kehidupan sebagai makhluk sosial yang berbudaya, manusia hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain haruslah didasari dengan budi dan akal yang dimiliki. Aspek ini turut menentukan perilaku komunikatif diantara keduanya.



Dampak Baik & Buruk dari media Sosial.



Dampak Baik & Buruk dari media Sosial.

Akhir – akhir ini pemberitaan mulai dipenuhi dari topik yang diambil berdasarkan hal –hal yang terjadi di media sosial. Sebut saja seorang mahasiswi UGM yang melakukan pencemaran nama baik terhadap kota Jogjakarta lewat Path ( sebuah media sosial ). Masyarakat Jogja menilai bahwa dia telah mencela seluruh masyarakat disana karena isi dari postingan yang telah di unggah nya. Akhirnya dia pun harus berurusan dengan pihak kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu.
Hal tersebut adalah salah satu dari dampak negatif penggunaan media sosial, masih ada lagi beberapa yang lain. Selain itu media sosial juga memiliki dampak negative lain seperi tidak peka nya seseorang terhadap lingkungan sekitar. Seakan – akan mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat, tidak ada lagi interaksi atau percakapan yang terjadi antara orang disekitarnya.
Sebenarnya media sosial memiliki banyak kegunaan dari pada kekurangannya, tapi tentu saja hal tersebut kembali pada user yang menggunakan fasilitas tersebut. Karena setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda – beda, tergantung dari karakternya masing – masing. Media sosial sebenarnya pertama kali digunakan untuk menginformasikan pengumuman, tujuannya agar setiap orang dari sebuah organisasi mengetahui hal – hal penting yang harus diinfokan kepada mereka. Karena akan sangat sulit bagi sesorang untuk selalu menanyakan hal – hal yang harus mereka ketahui setiap waktu, terlebih lagi apabila mereka di sibukkan dengan kegiatan lain.
Media sosial sebenarnya tidak akan memiliki dampak negatif apabila kita menggunakannya sesuai dengan kegunaannya, dan juga sesuai dengan keperluan kita. Karena setiap hal yang digunakan bukan untuk kegunaannya pasti akan berdampak buruk, jadi gunakanlah media sosial secara wajar dan pintar.

Masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan



“Masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan” Menjadi salah hal yang berkaitan antara satu dan lainnya. Hal tersebut terjadi karena pada setiap akibat pasti di awali dengan sebab, yang terhubung secara langsung atau tidak langsung. Berikut adalah contoh – contoh masalah yang berkaitan dengan kalimat tersebut :

·         MASALAH INDIVIDU, KELUARGA & MASYARAKAT
Seseorang yang memiliki perilaku baik biasanya dikarenakan karena dia berinteraksi lebih banyak dengan orang – orang yang baik pula, dibandingkan dengan bergaul dengan orang yang berperilaku buruk. Setiap individu pada dasarnya mengikuti perilaku dari lingkungan terdekat yaitu keluarga, dimana pasti mereka lebih sering berinteraksi.
Apabila seorang individu tumbuh dari keluarga dengan orang tua yang memiliki sifat baik, biasanya hal tersebut akan mendarah daging menjadi kebiasaan yang di ikuti. Dan akan menjadi kebalikannya apabila seorang individu tumbuh di keluarga dengan orang tua berperilaku buruk seperti sering berkelahi, jarang memberikan perhatian,dll. Pasti dia akan membawa perilaku tersebut diluar rumah, dan akan mengimplementasikannya di masyarakat.

·         MASALAH PEMUDA & SOSIALISASI
Pada era tahun 90’an kita masih sering mendengar istilah karang taruna, pemuda masjid, dll. Dimana pada zaman itu setiap pemuda mengikuti organisasi untuk dapat bersosialisasi satu sama lain dengan lingkungan sekitarnya.
Semakin berkembangnya tren dan teknologi dari waktu ke waktu, pemuda pemudi lebih banyak menghabiskan waktunya sendiri dengan berlama – lama di depan gadget atau laptop yang mereka miliki hanya sekedar untuk bermain game, atau menggunakan jejaring sosial.
Perilaku tersebut menjadi pemicu rendahnya sosialisasi yang dapat berjalan antara mereka, dikarenakan tidak adanya kepekaan satu sama lain. Karena mereka lebih mengutamakan waktu untuk berkomunikasi dengan orang yang tidak mereka kenal di dunia maya, dibandingkan dengan para pemuda di sekelilingnya.

·         MASALAH HUBUNGAN ANTARA WARGA & NEGARA
Pergesekan antar budaya di setiap daerah sudah menjadi agenda rutin di negara kita, yang memiliki lebih dari 100 suku di setiap penjuru Indonesia. Masalah tersebut memiliki sebab yang didasari atas agama, kepercayaan, atau bahkan adat istiadat.
Negara biasanya menentukan peraturan – peraturan atau kebijakan yang sering tidak dapat diterima oleh beberapa warganya, yang lebih sering dikaitkan dengan pengambilan keputusan sepihak. Kita ambil contoh disebuah daerah negara ingin membuat tempat peribadatan seperti masjid, namun daerah tersebut lebih banyak memiliki penduduk bermayoritas non muslim. Sekiranya pasti warga akan menolak keputusan negara yang akan dijalankan di daerah tersbut

·         MASALAH PELAPISAN SOSIAL & KESAMAAN DERAJAT
Setiap orang di lahirkan berbeda beda begitu pula dengan takdir yang ditetapkan kepadanya, tidak akan memiliki kesamaan antara satu dan lainnya. Tetapi di kalangan masyarakat kerap terjadi perbedaan golongan, yang biasanya menjadi pelapis sosial. Di setiap golongan tersebut pasti akan terdapat perbedaan mulai dari perlakuan sampai pengakuan.

Di umpamakan ada seseorang dari golongan sosial berkecukupan atau golongan mampu menderita sakit, pasti dia akan mendapatkan perawatan yang baik dengan fasilitas yang mewah. Hal tersebut akan berbanding terbalik jika dibandingkan dengan masayarakat golongan sosial bawah atau masyarakat tidak mampu yang hanya mendapatkan perawatan kesehatan ala kadarnya, dengan fasilitas yang minim.

Mungkin bila ada penyetaraan derajat antara warga nergara dalam mendapatkan fasilitas publik seperti kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya. Hal tersebut akan membuat masyarakat yang kurang mampu menjadi lebih sejahtera.

·         MASALAH MASYARAKAT PERKOTAAN & PEDESAAN
Pembagunan yang tidak merata adalah PR besar yang dihadapi negeri ini, dimana di setiap daerah memiliki kesejahteraan yang berbeda – beda. Penyebabnya adalah sulitnya cara penyampaian sesuatu ke daerah tertentu baik itu untuk pendistribusian atau komunikasi yang digunakan.
Masyarakat perkotaan memiliki nilai plus karena berada ada daerah pembangunan yang maju, dikarenakan dekat dengan otoritas pemerintahan. Daerah tersebut pasti akan dijadikan se-modern mungkin, karena setiap negara lain yang berkunjung untuk keperluan negara pasti akan datang ke tempat tersebut dan akan menjadikan daerah tersebut tolak ukur kemajuan.
Hal yang berbeda justru didapatkan dari masyarakat pedesaan, dimana daerah mereka jarang terjamah oleh pembangunan negara dikarenakan sulitnya transportasi dan komunikasi. Tingkat kemajuan mereka akan menjadi lambat dikarenakan 2 faktor tersebut, sehingga tingkat pendidikan masyarakat dan kemajuan teknologi yang di dapatkan masih rendah.

·         MASALAH PERTENTANGAN SOSIAL
Pertentangan sosial di dalam masyarakat merupakan salah satu konflik yang biasanya timbul dari berbagai faktor-faktor sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Pertentangan sosial ataupun konflik adalah salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan pertentangan sosial, antara lain :
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu dan sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu di dalam manifestasi pemenuhan dari kepentingan tersebut.Secara psikologis ada 2 jenis kepentingan dalan diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.