“ MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL DAN BERBUDAYA “



  MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL DAN BERBUDAYA

Kalimat diatas memberikan sebuah pernyataan dimana semua umat manusia tidak akan bisa melakukan segala sesuatu tanpa bantuan dari manusia lain. Kita ambil contoh kecil yang kita lakukan sehari – hari, yaitu pada saat seseorang sedang makan.

Semua bagian dari makanan tersebut pasti membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mendapatkan atau membuatnya, seperti peralatan makan yang digunakan atau bahan – bahan dari makanan yang ada di atas piring kita. Semua hal tersebut pasti membutuhkan bantuan dari orang lain untuk pembuatan, maupun untuk men distribusikan nya.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Manusia dinilai berbudaya jika manusia tersebut memiliki akal dan pikiran yang selalu aktual dalam mengisi kehidupannya dengan tidak lelah mencari ilmu pengetahuan apapun untuk mengembangkan kepribadiannya.

Dengan berbekal akal dan pikiran yang terus-menerus diasah, diharapkan manusia tersebut mencapai tujuan-tujuan hidup mereka dengan baik. Sehingga dari hal tersebut, manusia dapat membagi apa yang telah meraka dapatkan dengan manusia-manusia lainnya yang membutuhkan.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang Berbudaya
Dalam kehidupan sebagai makhluk sosial yang berbudaya, manusia hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain haruslah didasari dengan budi dan akal yang dimiliki. Aspek ini turut menentukan perilaku komunikatif diantara keduanya.



No comments:

Post a Comment