Bahasan :
Ini Skenario Koalisi Merah Putih Makzulkan Jokowi dan Jadikan Prabowo Presiden
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, menduga Koalisi Merah Putih memiliki niat untuk memakzulkan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Langkah itu akan semakin mulus jika pimpinan MPR berasal dari koalisi pendukung Prabowo Subianto tersebut.Ray menjelaskan, nantinya jika Jokowi-JK dimakzulkan, maka pasangan Probowo Subianto-Hatta Rajasa akan menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia.
"Kalau Jokowi-JK dimakzulkan, maka Prabowo- Hatta naik. Sinyal ke arah sana kuat," ujar Ray dalam diskusi berjudul "Pak Jokowi: Tinggalkan KMP, Bentuk Kabinet Rakyat Anti Mafia!", di Kafe Deli, Jalan Sunda No 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).
Ray berpandangan, upaya Koalisi Merah Putih di parlemen untuk menjegal Jokowi-JK jelas terlihat. Mulai dari UU Pilkada hingga UU MD3 merupakan cara-cara Koalisi Merah Putih untuk mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi-JK. Nantinya, lanjut Ray, jika jalannya pemerintahan Jokowi-JK tidak efektif, maka rasa kepercayaan rakyat terhadap keduanya akan luntur.
Jika skenario tersebut berjalan, lanjut Ray, maka pimpinan MPR akan menggelar sidang paripurna untuk memakzulkan Jokowi JK.
"Mereka (KMP) bisa gunakan Pasal 51 ayat 2 untuk makzulkan Jokowi-JK," ucap Ray.
Untuk diketahui, Pasal 51 ayat 2 UU No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) berbunyi, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memperoleh suara terbanyak dalam sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Dapat diartikan bahwa Prabowo-Hatta yang menjadi capres dan cawapres dengan suara terbanyak akan ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden untuk menggantikan presiden dan wakil presiden yang telah dimakzulkan sebelumnya.
http://nasional.kompas.com/read/2014/10/06/16253241/Ini.Skenario.Koalisi.Merah.Putih.Makzulkan.Jokowi.dan.Jadikan.Prabowo.Presiden
Ulasan :
Koalisi merah putih yang terdiri dari beberapa
partai pendukung seperti PPP, PKS, Golkar, Gerindra, PAN, & Demokrat,
menjadi pemilik suara terbanyak yang ada di kursi pemerintahan. Hal tersebut
membuat suatu ide yang didasarkan untuk merubah pola pemerintahan negara
Republik Indonesia, yang dimulai dengan pengesahan RUU Pilkada tidak langsung
oleh para anggota DPR.
Hal tersebut adalah bentuk penjegalan pertama yang
dijalankan Koalisi Merah Putih, untuk dapat menghambat atau mungkin merubah
sistem pemerintahan yang akan berjalan. Bila yang dilakukan Koalisi Merah Putih
hanyalah sebuah awal, dapat kita cermati apa yang akan selanjutnya terjadi.
Tujuan utama dari beberapa hal tersebut seperti UU
Pilkada hingga UU MD3, adalah untuk dapat memakzulkan Jokowi dan Jusuf Kalla. jika
jalannya pemerintahan Jokowi-JK tidak efektif, maka rasa kepercayaan rakyat
terhadap keduanya akan luntur. Jika skenario tersebut berjalan, lanjut Ray,
maka pimpinan MPR akan menggelar sidang paripurna untuk memakzulkan Jokowi JK.
Pendapat Pribadi :
Hal yang dapat dilihat sekilas apabila kita membaca
judul dari pembahasan tersebut memang lebih mengarah salah ke Prabowo, tetapi
bukan bearti media pers ini ( Kompas ) mendukung Jokowi juga dengan cara
menjelek – jelekan orang lain agar dijadikan kambing hitam. Seperti yang kita
tahu pada saat penentuan hasil Pemilu kemarin, masyarakat sempat dibuat pusing
dikarenakan kedua calon meng-claim kemenangan mereka masing – masing. Bagaimana
tidak lucu, coba kita bayangkan negara dengan 2 presiden yang memiliki pemikiran
berbeda memerintah di satu negara yang sama.
Politik yang berbasis pada balas dendam atas
kekalahan memperebutkan kekuasaan disebut sebagai politik yang digunakan pada
zaman purba. Politik seperti itu pun membahayakan bangsa pada masa mendatang. Coba
kita pikirkan di zaman seperti ini masih saja digunakan trik dan intrik yang
ditujukan untuk merebut kekuasaan, rasanya seperti menonton acara sinetron yang
tidak berbobot di TV hanya saja ini terjadi di kehidupan nyata. Sehingga rakyat
pun merasa mual dengan pemberitaan di media yang setiap hari disuguhi dengan
politik yang tidak jelas, bukannya bersatu untuk dapat mengerti kepentingan
rakyat yang harus diutamakan
Sudah selayaknya pihak yang kalah menerima dengan
lapang dada kekalahannya, bukan dengan segala cara merebut kemenangan sang
pemenang. Setahu saya hal itu yang dari dulu ditanamkan oleh para pendahulu
kita, semua hal yang baik diajarkan di dalam norma – norma masyarakat yang
berlandaskan dengan Pancasila.Sebelumnya saya sempat mendukung dan kagum
terhadap Prabowo, hal itu tentu saja berdasarkan rekam jejak dan cara dia
mengemas hal yang ingin ia sampaikan dalam pidatonya. Tetapi semenjak
rekapitulasi pemilu, saya mulai melihat perubahan yang bergerak pelan tapi
pasti menuju ke arah demdam.
Saya berpendapat apabila memang Pak Prabowo dapat
memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik, sebaiknya tunjukan dengan sikap
mendukung pemerintahan terlebih dahulu. Apabila memang nanti Pak Jokowi gagal
dalam memimpin Indonesia dalam waktu singkat, bukan tidak mungkin keajaiban
terjadi. Cukup ingat omongan pepatah “ Tidak ada kejahatan yang dapat
mengalahkan Kebaikan “
No comments:
Post a Comment