Cryptocurrency terdiri dari kata Crypto dan Currency, jadi bila ditinjau dari segi bahasa maka artinya adalah “Mata Uang Rahasia“, karena Crypto artinya Rahasia dan Currency adalah Mata Uang. Arti ini sedikit mirip dengan pengertian dari segi istilahnya, yaitu “Mata uang yang bersifat digital dan rahasia“.Jadi
Cryptocurrency adalah mata uang yang berbentuk digital (digital/virtual
currency) dan juga bersifat rahasia. Tentu saja karena berbentuk
digital maka tidak ada bentuk fisiknya, kecuali anda buat sendiri dari
emas atau logam lain dengan nilai sama. Tetapi walaupun tidak berbentuk
fisik, mata uang ini tetap mempunyai nilai, karena bisa digunakan
sebagai alat pembayaran, contoh : digunakan untuk membeli Laptop atau
Smartphone dari Apple menggunakan Bitcoin.
Cryptocurrency pertama yang dibuat adalah Bitcoin, makanya Bitcoin yang paling terkenal dimana-mana. Bitcoin dibuat oleh seorang “Anonymous” bernama Satoshi Nakamoto.
Setelah Bitcoin muncul, akhirnya muncul juga coin-coin lain yang
disebut Altcoin (Alternative Coin), Seperti Litecoin dan Dogecoin.
Sifat yang membedakan Cryptocurrency dengan uang biasa adalah sifatnya ter Desentralisasi dan rahasia.
Terdesentralisasi artinya mata uang ini tidak diatur oleh
orang/organisasi tertentu, termasuk pembuatnya sendiri. Jadi harganya
bisa naik turun, bisa menjadi sangat mahal dan bisa sebaliknya turun
drastis menjadi sangat murah.
Cryptocurrency juga bersifat rahasia, karena namanya juga “Crypto”.
Cryptocurrency menggunakan metode kriptografi untuk mengamankan dan
merahasiakan transaksi. Perlu diketahui bahwa banyak penjahat di Deepweb
yang bertransaksi menggunakan Cryptocurrency karena memang FBI pun
tidak akan tahu seseorang melakukan transaksi dengan pihak manapun untuk
membayar sesuatu, jika menggunakan Cryptocurrency.
Melihat fenomena berkembangnya mata uang virtual bernama Bitcoin dan alternatif cryptocurrency yang
lain, Cryptolocho melihat begitu pentingnya untuk segera menyampaikan
langkah-langkah preventif dapat mengamankan bitcoin dan cryptocurrency
yang kalian miliki dari gangguan dan ancaman para pelaku tindak
kejahatan siber. Terdapat 3 kategori kejahatan terbesar dalam dunia
cryptocurrency sebagai berikut:
- Kode Error
- Skema Phising
- Manajemen Dompet
A. KODE ERROR
Mungkin contoh yang paling terkenal dari Kode Error ini adalah serangan yang terjadi kepada DAO (Decentralized Autonomous Organization).
DAO alias Organisasi Otonomi Terdesentralisasi adalah kontrak cerdas (smart contract)
yang kompleks dan bertujuan untuk merevolusi sistem Ethereum. DAO
berperan sebagai penghimpun dana modal ventura yang terdesentralisasi
yang dimaksudkan untuk mendanai semua DAPPS (Decentralized Application)
masa depan yang dibuat dalam ekosistem Ethereum. Cara kerjanya cukup
mudah dipahami, misalnya jika kalian tertarik dan bermaksud untuk
mendanai suatu proyek aplikasi yang berbentuk DAPPS, maka kalian akan
membeli “DAO Tokens” untuk sejumlah Ether. Token DAO adalah indikator
bahwa kalian sekarang secara resmi merupakan bagian dari sistem DAO dan
memberi hak suara dalam proyek tersebut.
Jika dalam suatu kasus, kalian sebagai
pendana dalam DAO dan sekelompok orang lain tidak senang dengan suatu
DAO, maka kalian bisa memisahkan diri dari DAO tersebut dengan
menggunakan “Split Function” yang disediakan dalam platform tersebut.
Dengan menggunakan fungsi ini, kalian akan mendapatkan kembali Ethereum
yang telah diinvestasikan dan terdapat kemungkinan juga untuk kalian
menciptakan “DAO” sendiri atau “Child DAO”.
Namun ada satu syarat dalam kontrak yang
perlu diperhatikan, bahwa setelah berpisah dari DAO kalian tida dapat
menggunakan Ether yang kalian dapatkan kembali selama 28 hari setelah
perpisahan tersebut.
Dan inilah celah yang digunakan oleh para
penjahat siber untuk merampok aset kalian. Para pendiri DAO menganggap
masalah ini tidak cukup serius dan tidak akan berdampak signifikan bagi
platform mereka, tapi sepertinya mereka salah.
Pada tanggal 17 Juni 2016, seseorang
mengeksploitasi celah yang berada dalam DAO tersebut dan merampok dana
sebesar $50 juta USD. Celah ini bagi hacker adalah celah yang cukup
mudah ditemukan. Jadi dalam sistem DAO, apabila seorang pengguna
bermaksud memisahkan diri dari sebuah DAO maka harus ada 2 langkah yang
akan dilakukan:
- Memberikan kembali sejumlah Ether kepada pengguna tersebut sebagai ganti token DAO mereka;
- Meregister transaksi kedalam buku besar dan mengupdate saldo token internal.
Apa yang dilakukan oleh hacker adalah
dengan membuat fungsi rekursif dalam permintaan pemisahan tersebut, maka
beginilah skema pemisahan yang terjadi setelah ditembus oleh hacker:
- Mengambil Token DAO dan memberikan sejumlah Ether yang diminta oleh pengguna;
- Sebelum mereka meregister transaksi tersebut, fungsi rekursif itu
tadi akan membuat pengulangan kode-kode dan memungkinkan pentransferan
Ether secara berulang-ulang untuk token DAO yang sama.
Hal tersebut diatas terjadi terus menerus
dan berlanjut sampai kerugian mencapai $50 juta USD. Apa yang terjadi
kemudian, kalian pasti sudah dapat menebaknya, komunitas ether panik dan
harga Ether turun dari $20 menjadi $13 dalam semalam. Sampai sekarang,
kejadian ini masih merupakan kejadian hacking dalam dunia ICO yang
terburuk yang pernah ada sepanjang sejarah. Adapun akibat lain dari
adanya kejadian hacking ini adalah pembagian mata uang kripto Ethereum
menjadi 2: Ethereum dan Ethereum Classic.
B. SKEMA PHISING
Hal inilah yang paling PENTING
diperhatikan bagi kalian para pemula dan pasti akan sangat menggangu
pikiran dan perasaan. Namun pertama-tama yang perlu kalian ketahui, apa
sih Phising itu? Phising adalah sebuah perbuatan
dimana para pelaku kejahatan memiliki informasi sensitif atau rahasia
yang kalian miliki (seperti detail kartu kredit) dengan berpura-pura
sebagai seorang yang kalian kenal atau memiliki reputasi. Para pelaku
kejahatan ini biasanya menggunakan email, sosial media atau kalau yang
niat ya membuat website dengan tampilan yang sama 100% (seratus persen).
Jika kalian aktif menggunakan Slack
sebagai media untuk berkomunikasi dan bekerja sebagai tim, maka salah
satu fungsi dalam Slack yaitu Slackbot seringkali mengirimkan pesan yang
mengatasnamakan Tim Ether atau Tim ICO tertentu dan mengharuskan kalian
melakukan sesuatu.
Misalnya, pemberitahuan tentang Segwit
atau Hardfok atau apalah namanya dan dalam pesan tersebut kalian
diwajibkan untuk login di akun wallet kalian melalui link yang mereka
sediakan. Biasanya link tersebut akan membawa kalian ke website yang
sama persis dengan website aslinya, namun jika kalian perhatikan secara
seksama nama domain dan detail-detail lainnya, maka jelas, bahwa website
tersebut adalah tipu-tipu. Hal yang sama seringkali terjadi pada
situs-situs yang menjanjikan memberikan sesuatu yang luar biasa dengan
cuma-cuma, kalian patut curiga dan sebaiknya menghindari mengunjungi
situs-situs seperti itu. Percayalah, tidak ada sesuatu yang cuma-cuma
dibawah matahari ini kecuali oksigen.
Jika kalian cukup lugu menanggapi
pemberitahuan-pemberitahuan seperti itu, maka kalian akan segera panik
dan bermaksud menyelamatkan aset kalian. Alih-alih untung, malah
buntung, kalian memberikan private key kalian dengan sukarela kepada
para penipu tersebut. Jadi tolong, jadi orang jangan panikan, kuasai
diri, kuasai emosi dan perbanyak informasi.
C. MANAJEMEN DOMPET
Baik sebagai pengguna maupun sebagai
developer, salah satu cara untuk mengamankan bitcoin dan cryptocurrency
kalian adalah dengan memiliki manajemen dompet digital yang baik. Karena
biasanya, manajemen dompet yang buruk meningkatkan kemungkinan kalian
lalai melakukan sesuatu hal yang bodoh yang mengakibatkan kerugian
finansial. Diantara banyak macam dompet itu, ada dompet pribadi yang
berbentuk perangkat keras (trezor) yang dapat dibawa kemana saja, ada
dompet di pasar bursa crypto, ada dompet di masing-masing cryptocurrency
platform dan sebagainya.
Misalnya, di sebuah forum bitcoin kalian
bermaksud menuliskan alamat publik kalian, eh kok malah yang ditulis
kunci privat dan mungkin hanya dalam hitungan detik *puffffff* aset
token telah tertransfer ke alamat ether yang lain. Sebagaimana kita
ketahui, platform myetherwallet tidak dapat menyediakan two user
autentification karena memang fiturnya yang demikian dan sedihnya lagi
satu-satunya hal yang mampu membantu kalian hanyalah fungsi “Generate
New Address”. Oleh karena itu, sebaik-baiknya langkah pencegahan untuk
mengamankan bitcoin dan cryptocurrency kalian adalah dengan mengawasi
diri sendiri akan apa yang hendak kalian lakukan.
Ada pula beberapa orang menyarankan menggunakan aplikasi atau adds-on penyimpan password, tapi
sepertinya selalu ada masalah yang mengganjal terkait keamanan dan
kenyamanan apabila tidak disimpan secara mandiri. Seaman apapun tetap
ada kemungkinan si pemilik aplikasi menggunakan data-data yang kita
tulis dalam aplikasi tersebut apabila ada sambungan ke internet dan
semacamnya. Ingatlah, dalam keadaan apapun tidak ada satupun orang lain
yang dapat dipercaya selain diri sendiri, karena kalian juga menyadari
bahwa diri kalianpun tidak bisa dipercaya. Oleh karena itu simpanlah
resiko dan kewajiban untuk mengatur dompet-dompet kalian pada diri
kalian sendiri.
Bagi kalian yang berprofesi sebagai
bounty hunter yang menerima token dari berbagai macam developer, adalah
disarankan untuk menggunakan dompet ERC20 yang berbeda-beda setiap kali
ikut kampanye bounty tersebut untuk menerima pembayaran. Hal ini dapat
meminimalisir resiko hilangnya token kalian secara sekaligus, setidaknya
apabila ada hal-hal yang tidak diharapkan terjadi, masih ada beberapa
aset kalian yang bisa dimanfaatkan di dompet yang lain. Dengan melakukan
manajemen dompet yang baik, kemungkinan kelalaian yang berakibat
merugikan diri kita sendiri dapat dihindari.
Daftar Pustaka :
https://cryptocr.blogspot.co.id/2017/04/crypto-currency.html
http://cryptolocho.com/2017/10/19/cara-mengamankan-bitcoin/