PENERIMA AM DAN FM
assalamu'alaikum wr.wb.
Salam sukses buat agan dan aganwati semua hehehe. kali ini ane mw bagi pengalaman ane tentang pelajaran ane waktu sekolah di STM dulu yaitu pelajaran RADIO ( pelajaran yang bikin semua kelasan bingung -_- ). langsung aje ane kasih sedikit penjabaran tentang skema / diagram blok untuk penerima AM dan FM. cekidot
A. Penerima AM
1. Blok Diagram
Penerima AM
2.
Fungsi Masing-masing Blok
a. Antena : sebagai penangkap
getaran/sinyal yang membawa dan berisikan informasi yang dipancarkan oleh pemancar.
b. Penguat RF : berfungsi untuk
menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi informasi
sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan
ke mixer.
c. Mixer (pencampur) : berfungsi
mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal, sehingga
diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).
d. Penguat IF : digunakan untuk
menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok detektor. IF
merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator
Lokal.
e. Detektor : digunakan untuk
mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini, unit
detektor memisahkan antara
getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio Frequency/AF).
d. Penguat AF : digunakan untuk
menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan
kemudian diteruskan penguat AF ke suatu
pengeras suara.
e. Speaker (pengeras suara)
digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi
getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
B. Penerima FM
1.
Blok Diagram Penerima FM
a. Blok Diagram Penerima FM Mono
2.
Fungsi Masing-masing Blok
a. Antena : berfungsi menangkap sinyal-sinyal
bermodulasi yang bersal dari antena pemancar.
b. Penguat RF : berfungsi unutk menguatkan sinyal
yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke blok Mixer (pencampur).
c. OSC (Osilator Lokal) : berfungsi unutk
mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal keluaran
RF. Dimana hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.
d. Mixer (pencampur) : Berperan untuk mencampurkan
kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari
olahan mixer adalah Intermediate
Frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.
e. Penguat IF : digunakan untuk
menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter.
f. Limiter (pembatas) : berfungsi
unutk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal yang dikirim
pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).
g. Detektor FM : digunakan untuk
mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).
h. De-emphasis : berfungsi untuk
menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh
pemancar.
i. AFC (Automatic Frequency
Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : berfungsi unutk mengatur frekuensi
osilator local secara otomatis agar tetap stabil.
j. Dekoder Stereo : digunakan
unutk memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah penguat
AF (FM Stereo).
k. Penguat Audio : digunakan untuk
menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan
kemudian diteruskan penguat AF ke suatu
pengeras suara.
e. Speaker (pengeras suara)
digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi
getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
sekian dari ane
wassalamu'alaikum wr.wb.
No comments:
Post a Comment